Info Penyakit Berbahaya Yang Sering Di Alami Oleh Manusia

Info Penyakit Berbahaya. Diberdayakan oleh Blogger.

Tuberkulosis (TBC/TB)

Tuberkulosis (TBC/TB) adalah peradangan paru-paru berat oleh bakteri yang menyebabkan nyeri dada, batuk kronis dan batuk berdarah. Bakteri juga dapat menyebar ke hampir semua jaringan tubuh lain.

Infeksi TBC sangat mudah menular dari orang ke orang lain melalui tetesan-tetesan kecil yang dilepaskan ke udara saat penderitanya batuk atau bersin. Pengobatan TBC cukup sulit karena banyak strain bakteri penyebabnya yang resisten obat dan membutuhkan dosis yang harus terus diambil selama 6 bulan atau 12 bulan. Namun demikian, dengan disiplin pengobatan TBC dapat disembuhkan secara total.



Tuberkulosis (TBC/TB)
Tuberkulosis (TBC/TB)

Tuberkulosis (TBC/TB)

TBC yang tidak ditangani dapat berkembang menyebabkan kerusakan paru-paru permanen dan kegagalan fungsi organ-organ lain ketika kuman menyebar ke bagian lain tubuh. Keduanya berpotensi mematikan.

Bakteri berbentuk batang, tumbuh lambat dan sangat resisten, yang disebut Mycobacterium Tuberculosis (M. tuberculosis). Sebuah tipe varian utamanya yang disebut Mycobacterium bovis biasanya hanya menginfeksi anak-anak. Bakteri terutama ditularkan dari orang ke orang melalui tetesan di udara (droplet) ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, dan melepaskan bakteri ke udara.

Biasanya, hanya sekitar 10% orang yang terinfeksi bakteri TBC  yang benar-benar mengembangkan penyakit.  Tuberkulosis adalah penyakit yang tidak dapat didiagnosis dengan mudah. M. tuberculosis adalah bakteri yang tumbuh lambat sehingga menyulitkan diagnosis. Gejala dan tanda yang ditimbulkan juga umumnya tidak khas dan dapat menunjukkan banyak penyakit lain.

Tuberkulosis (TBC/TB) Keluhan Pokok

  • Kelesuan umum seperti mau pilek atau flu.
  • Demam
  • Kehilangan nafsu makan
  • Keringat malam.

Tanda Penting:

  • Nyeri dada saat bernapas atau batuk
  • Batuk lebih dari tiga minggu
  • Batuk darah
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher atau bagian lain dari tubuh

Tuberkulosis (TBC/TB) Diagnosis Klinis

  • Rontgen/sinar-X dada
  • Tes kulit yang disebut tes Mantoux, injeksi di kulit lengan turunan protein bakteri (tuberkulin). Hasilnya akan dibaca setelah 48 sampai 72 jam. Reaksi kemerahan dan pengerasan pada kulit menunjukkan paparan positif M. tuberculosis.
  • Uji sampel dahak dengan mikroskop setelah proses pembiakan (kultur) dan pewarnaan khusus  untuk menentukan secara spesifik varian Mycobacterium yang menginfeksi. Metode terakhir ini sangat spesifik, namun untuk mengevaluasi kultur TBC secara efektif dibutuhkan minimal 4-6 minggu karena perkembangan bakteri yang sangat lambat.
  • TBC non-paru dapat didiagnosis dengan biopsi, CT-scan (Computer Tomography scan) atau MRI (Magnet Resonance Imaging).

Komplikasi

  • Kerusakan paru-paru permanen jika tidak diobati dini
  • Penyebaran kuman ke bagian lain dari tubuh seperti sistem saraf pusat, tulang, sendi, usus, darah, sistem limfatik dan sistem genitourinari, dan bahkan kulit. Komplikasi di luar paru ini bisa fatal dan mematikan
  • Infeksi berulang menyebabkan penyakit resisten terhadap beberapa obat anti-TBC.

Tuberkulosis (TBC/TB) Prognosis

Tuberkulosis dapat disembuhkan total dengan pengambilan obat-obatan secara disiplin dan sesuai aturan. Bila terjadi putus obat (drop out) sebelum dosis 6 atau 12 bulan diambil, bakteri menjadi resisten dan pengobatan selanjutnya menjadi sulit.

Pengobatan:

  1. Antibiotik yang dikenal sebagai OAT (obat anti TBC) seperti Isoniazid (INH) atau Rifampisin yang berefek bakterisida (membunuh bakteri) dan Pirazinamid atau Etambutol yang berefek bakteriostatik (menghambat reproduksi bakteri).
  2. Vitamin B kompleks untuk membatasi kerusakan hati potensial, yang disebabkan terutama oleh INH. Obat biasanya harus diambil selama periode enam sampai 12 bulan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan standar perawatan pasien TBC yang disebut DOT (Directly Observed Treatment).  Pasien dalam pengobatan TBC diawasi oleh petugas yang ditunjuk Puskesmas sebagai Pengawas Minum Obat (PMO). 

Petugas terlatih itu akan mengawasi pasien agar mengambil dosis dan kombinasi obat TBC yang tepat sesuai jadwal. Dengan demikian, kasus putus obat yang menyebabkan resistensi bisa ditekan dan peluang kesembuhan meningkat.

Related : Tuberkulosis (TBC/TB)

0 Komentar untuk "Tuberkulosis (TBC/TB)"